Inilah Sejarah Xiaomi Dari Lahir Hingga Masuk Indonesia – Bagi kalian siapa yang tidak kenal dengan Xiaomi?. Merupakan salah satu merek terkenal dunia di sektor Teknologi. Terutama di industri smartphone yang memang menjadi akar perkembangan brand asal China ini. Untuk ini akan kita bahas sejarah dari brand Xiaomi. Mulai dari sejak lahir hingga besar dan masuk pasar Indonesia.

Awal Mula Berdirinya Xiaomi

Pada tahun 2020 ini, Xiaomi genap berumur 1 dekade sejak di dirikan 10 tahun lalu kepada pria yang bernama Lei Jun. Bersama 13 pendiri pilihannya serta beberapa investor. Di negerinya sendiri, Lei Jun nama yang sudah sangat terkenal dan di hormati. Karena Sebelum mendirikan Xiaomi, ia sempat menjadi CEO dari Kingsoft (perusahaan software dan game) besar di Beijing. Ia juga memebuat sebuah e-commerce bernama joyo yang kemudian di jual ke Amazon, dan sempat juga menjadi pemimpin di UCWeb. Namun Lei Jun, meninggalkan semua kesuksesannya itu demi mewujudkan impiannya. Untuk mendirikan sebuah perusahaan teknologi yang dapat setara dengan Sony atau Apple di mata global.

Lei Jun Mencari Rekan dan Investor

Ia kemudian mencari dan mengumpulkan rekan para ahli dan sukses dalam bidang yang di inginkan. Dan mendapatkan bantuan dana dari Temasek Holding Singapura, IDG Capital, Qimning, dan produsen procesor terbesar dunia yaitu, Qualcomm.

Asal Nama Xiaomi

Pada saat para pendiri berdiskusi untuk menentukan nama perusahaan, terdapat banyak nama yang mereka di skusikan. Dan awalnya nama yang di pilih bukanlah Xiaomi, tetapi Dami yang memiliki arti “Padi yang besar”. Tetapi menurut Lei Jun, Xiaomi di rasa lebih tepat karena memiliki makna filosofis yang lebih bagus. Yaitu Xiao yang berarti “sebutir beras kecil” sangat tepat untuk perusahaan yang baru memulai. Dan Mi yang merupakan singkatan dari kata “Mobile Internet” atau “mision impossible” sangat pantas untuk industri yang akan di masuki.

Xiaomi Mulai Masuk Industri

Akhirnya dengan nama Xiaomi mereka mantap untuk meluncur dengan memilih industri smartphone sebagai medan perang. Karena pada saat itu sektor inilah yang sedang bertumbuh. Namun di tahun pertamanya, Agustus 2010. Xiaomi mengembangkan dan memperkenalkan sebuah firmware terlebih dahulu, yang diberi nama MIUI. Firmware tersebut berbasis Android dengan fitur mirip Touchwiz dari ponsel Samsung dan antarmuka yang mirip seperti iOS milik Apple. Kemudian setahun setelahnya yaitu pada Agustus 2011, barulah mereka meluncurkan smartphone pertama ke pasaran. yaitu MI 1 dengan antarmuka OS yang telah di perkenalkan di tahun sebelumnya.

Langsung Sukses di Tahun Pertama

Di tahun pertamanya, Xiaomi langsung berhasil menarik perhatian para konsumen di China. Lantas di lanjutkan dengan MI 2 yang di rilis pada Agustus 2012, dengan fitur dan spesifikasi yang semakin bagus. Lalu Pada tahun berikutnya, Xiaomi mengumumkan bahwa MI 2 telah berhasil terjual 10 juta unit dalam kurun waktu 11 bulan. Dengan bertambahnya konsumen dari beberapa negara seperti Amerika, Eropa, dan Australia. Hingga pada akhir tahun 2013, tercatat Xiaomi berhasil menjual lebih dari 18 juta ponsel. Yang di mana membuat nama Xiaomi menjelma menjadi penguasa pasar smartphone negeri panda.

Baca juga : 5 Handphone Bekas Untuk Game Terbaik Layak Beli di Tahun 2023

Kenapa Xiaomi bisa sukses dalam waktu yang cepat?

Sebelum adanya Xiaomi, pasar smartphone di China di kuasai sama merek luar, yaitu Samsung dan Apple. Dan ponsel dari dua vendor tersebut di bandrol dengan harga yang cukup mahal di pasaran. Adapun ponsel dari vendor lokal, tidak memiliki kualitas yang baik. Celah inilah yang kemudian akan di manfaatkan oleh Lei Jun. Ia ingin menciptakan sebuah ponsel yang bisa setara dengan dua merek tersebut, tetapi bisa di jual dengan harga yang terjangkau. Dan supaya tidak rugi, mereka mengakalinya dengan tidak membangun toko dan melakukan penjualan hanya secara online.

Rintangan & Penghargaan

Namun tentu perjalanan tidak selalu berjalan mulus, pasti lah mengalami yang namanya naik turun. Salah satunya di sebabkan oleh stragi mereka yang mulai di ikuti merek pesaing yang akhirnya membuat posisi Xiaomi turun. Akhirnya, Xiaomi mulai membangun markas di beberpa negara. Dan mulai merubah model bisnis dan berfokus dengan menjadi lebih kreatif dan inovatif supaya bisa kembali menguasai industri. Namun di sisi lain, Xiaomi juga mendapatkan banyak penghargaan nasional hingga internasional. Juga penghargaan untuk sang CEO Lei Jun secara pribadi.